MediaRakyat.online, – Pasar keuangan Tanah Air secara mayoritas terapresiasi pada perdagangan terhadap dolar AS, bursa saham menguat, dan Surat Berharga Negara (SBN) mengalami kenaikan harga, sehingga yield turun.
Kemarin malam data-data penting Amerika Serikat (AS) yang baru dirilis terkait Kenaikan pasar keuangan domestik terjadi di tengah penantian pasar global.
Data-data tersebut antara lain penjualan ritel, indeks harga konsumen, dan klaim pengangguran.
Hasil dari data tersebut dapat berpengaruh besar terhadap kebijakan moneter AS selanjutnya dan menggerakkan pasar keuangan global.
Namun, meski masih menunggu hasil data dari AS, pasar keuangan Tanah Air terus menunjukkan kekuatan.
Rupiah berhasil menguat sebesar 0,18% terhadap dolar AS menjadi Rp 14.425 per dolar, sementara bursa saham berhasil naik 0,56% di level 5.817,05 dan SBN meningkat dengan yield 7,42% dari sebelumnya 7,45%.
Kenaikan pasar keuangan Indonesia juga didukung oleh optimisme investor terhadap kebijakan pemerintah yang berfokus pada percepatan pembangunan infrastruktur dan reformasi ekonomi.
Hal ini terlihat dari berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung investasi seperti pembangunan bandara, pelabuhan, jalan bebas hambatan, serta pengurangan birokrasi dan perbaikan iklim investasi.
Meski demikian, investor tetap harus waspada terhadap kondisi pasar global yang cenderung volatile dan dapat berpengaruh pada pasar keuangan Tanah Air.
Investor diharapkan untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru di pasar keuangan dan melakukan diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko.
Editor: Mas Bons