Para Petani di Desa Cangkorah Dipaksa untuk Beralih Bertani

by -27 Views
ads

MediaRakyat.online, – Para petani di Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat dipaksa untuk beralih bertani di permukaan air Waduk Saguling yang surut karena kurangnya air di sawah mereka.

Permukaan tanah yang awalnya terendam air Waduk Saguling sekarang mulai terlihat dan beberapa petani telah mulai melakukan aktivitas bertani di sana.

ads

Mereka menanam berbagai jenis tanaman palawija seperti timun, jagung, ubi, cabai, sosin, dan lain-lain karena tanaman ini mudah dan cepat dipanen.

“Terpaksa bertani di permukaan Waduk Saguling karena sawah yang biasa mereka garap sudah mengering dan tidak ada air selama beberapa bulan terakhir,” ujar Ondah Hidayat (66) salah seorang petani.

Dede Sobari, petani berusia 53 tahun, mengaku selalu memanfaatkan permukaan Waduk Saguling saat musim kemarau untuk bercocok tanam. Hal itu ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Setiap air surut, saya selalu menanam di sini karena sawahnya kering. Tapi saya harus makan setiap hari, jadi saya harus memanfaatkan apa yang ada,” kata Dede.

Ia menanam cabai, jagung, ketimun, dan ubi jalar di permukaan Waduk Saguling. Harapannya, semua sayuran yang ditanamnya bisa dipanen.

“Saya harap semuanya bisa dipanen. Dulu saya pernah menanam, tapi kemudian ketinggian air naik lagi, jadi saya tidak bisa memanennya,” katanya.

Wawan Rohman, Kepala Bagian Pemerintahan Desa Cangkorah mengatakan, ada sekitar 500 warga yang terbiasa memanfaatkan permukaan Waduk Saguling yang surut untuk membudidayakan berbagai jenis tanaman.

“Memang saat musim kemarau panjang selalu seperti itu. Mereka menanam berbagai jenis tanaman perkebunan. Mungkin ada sekitar 300-500 petani. Kebanyakan dari mereka bercocok tanam dengan masa panen pendek,” kata Wawan.

Editor: Mas Bons
Pewarta: Red

ads