MediaRakyat.online, – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan, sedangkan rupiah perkasa di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) seiring Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan di level 5,75%. Surat Berharga Negara (SBN) juga kembali diburu investor dan membuat yield turun, Kamis (24/8/2023).
Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% dapat menjadi penanda positif bagi investor, yang mencerminkan kestabilan ekonomi dan kepercayaan terhadap mata uang rupiah.
Hal ini juga mendorong minat investor terhadap Surat Berharga Negara (SBN), yang mengakibatkan penurunan yield.
Namun, meskipun rupiah menguat terhadap dolar AS, IHSG justru ditutup melemah. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti sentimen global, performa perusahaan di sektor-persektor yang berbeda, dan lain sebagainya.
Secara keseluruhan, keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan dan minat investor terhadap SBN bisa membantu menjaga stabilitas ekonomi dan nilai mata uang rupiah. Namun, penting untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pergerakan IHSG agar dapat membuat keputusan investasi yang bijak. (War)
Editor: Mas Bons